Saturday, August 22, 2015

86 NET. TV Propaganda Polisi Kah?

Logo 86 di NET. TV
Reality Show 86 yang tayang di NET. TV merupakan acara TV yang tergolong masih baru. Mulai disiarkan pada tanggal 2 Agustus 2014 dan tayang setiap Senin s/d Jum'at pukul 21.00 WIB/09.00 PM GMT+7. bercerita tentang kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh Kepolisian di beberapa wilayah di Indonesia. Kegiatan tersebut bisa berupa
razia-razia terhadap pelanggaran lalu lintas hingga penangkapan pelaku pengedar narkoba. Terlihat gagah dan heroik, tetapi ada sesuatu yang menurut saya aneh. Apakah itu? Lansung kita bahas berikut ini...

Pada awalnya saya hanya penasaran melihat sekilas iklan acara 86 yang sepertinya menarik dan seru untuk ditonton karena terdapat beberapa petugas polisi yang mengenakan seragam hitam-hitam seperti SWAT dan membawa senjata laras panjang. Setelah mengetahui jam tayangnya barulah kemudian saya menonton acara tersebut lagi dan lagi. Sampai suatu ketika saya menemukan episode yang aneh karena menyangkut privasi dari orang yang kebetulan ditilang oleh polisi.



Ceritanya polisi di daerah Sidoarjo sedang menggelar razia kendaraan bermotor berupa pengecekan kelengkapan seperti helm, STNK, SIM, dan lainnya. Lalu mereka memberhentikan seorang anak SMP yang masih dibawah umur mengendarai motor tanpa menggunakan helm. Tak ada surat dan tak pakai helm jelas saja anak tersebut ditilang dan akan dilaporkan ke orang tuanya. 

Lantas anak itu pun menangis tak henti-hentinya hingga memohon ke polisi untuk tidak dilaporkan ke orang tuanya, tetapi tetap saja anak tersebut diantarkan pulang ke rumahnya untuk bertemu orang tuanya.
Sesampainya di rumah, anak tersebut langsung bertemu dengan ibunya. Lalu ibu si anak itu menenangkan anaknya yang menangis sembari meminta maaf kepada polisi atas tingkah laku anaknya.

Tetapi entah mengapa dari pihak NET. TV yang bertanggung jawab terhadap acara tersebut tidak melakukan sensor wajah anak yang diantar pulang itu. Alhasil anak tersebut menjadi bahan bully-an bagi pembuat meme-meme yang tidak bertanggung jawab. Seperti contohnya gambar berikut ini.







Bayangkan kondisi psikologis anak itu, sudah pasti menjadi bahan bully-an bagi teman-temannya baik di sekolah maupun di rumah.
Untuk videonya bisa ditonton dibawah ini.



Yang kedua, hampir seluruh masyarakat Indonesia bahkan orang asing yang tinggal di Indonesia telah mengetahui bahwa jika kita terkena razia Polantas (Polisi Lalu Lintas) bisa "berdamai" dengan memberikan sejumlah uang agar terbebas dari tilang. Nah, lucunya ada beberapa orang supir truk dan kernetnya yang mencoba untuk menyuap polisi di jalan tol karena membawa muatan berlebih. Namun sang polisi tersebut dengan tegas menolak uang sogokan yang akan diberikan oleh supir truk (mungkin karena sedang shooting). Sangat-sangat kontradiktif dengan apa yang sebenarnya terjadi di lapangan.
P.S. Cuplikan video tersebut ada di bawah ini

Sebuah video polisi korupsi di Bali yang sempat direkam oleh turis Belanda

Video polisi menerima suap dari kernet truk yang diberhentikan

Dan inilah video cuplikan dari TV Show 86 di NET. TV

Bagaimana? Sudah lihat video-videonya? Itulah contoh kecil dari kontradiksi antara polisi yang ada di TV show 86 dengan kenyataan di lapangan. Sangat-sangat jauh berbeda bila di depan kamera dan di belakang layar.
Saya sendiri tidak mengetahui sebenarnya apa tujuan dari ditayangkannya TV show 86 yang tayang setiap Senin s/d Jum'at pukul 21.00 WIB / 09.00 PM GMT+7. Entah hanya hiburan, dokumenter harian kegiatan polisi, atau malah propaganda?

Caution: Bila ada video yang tidak berfungsi mohon beritahu saya melalui kolom komentar.

1 comment:

Berkomentarlah dengan bijak dan tidak menyinggung perasaan orang lain